REVIEW 12
KERANGKA PIKIR DAN
METODOLOGI
MODEL PENINGKATAN PERAN KUMKM DALAM
PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DIKAWASAN PERBATASAN
INDRA IDRIS DAN
SAUDIN SIJABAT
1.1
KERANGKA
PIKIR
Pembangunan
daerah tertinggal adalah upaya terencana untuk mengubah suatu daerah yang
dihuni oleh komunitas dengan berbagai permasalahan social ekonomi dan
keterbatasan sarana fisik , menjadi daerah yang maju dengan komunitas yang
kualitas hidupnya sama atau tidak jauh tertinggal dibandingkan dengan
masyarakat Indonesia lainnya. Kesenjangan social ekonomi masyarakat daerah
tertinggal diperbatasan dengan masyarakat Negara tetangga mempengaruhi pola
hidup masyarakat setempat dan berdampak negative bagi pengamanan daerah
perbatasan dan nasionalisme. Tidak jarang daerah perbatasan sebagai pintu masuk
atau tempat transit pelaku kejahatan dan teroris. Oleh sebab itu, banyak
kalangan menginginkan perubahan paradigm pembangunan daerah tertinggal
diperbatasan. Dari sisi pemberian anggaran, prioritas perlu dilihat tidak
sebagai membangun “halaman belakang Negara” tapi membangun “halaman depan
Negara”.
METEDOLOGI
Metodelogi kajian sangatlah erat kaitannya
dengan tujuan yang akan dicapai dan ketersediaan data dan informasi yang
didapat. Untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang ada serta membahas
solusinya. Kajian ini menggunakan metode focus group discussion . FGD
dilaksanakan bersama pengambilan data primer dilokasi penelitian.
1.1.1
kerangka
analisis kajian
langkah awal dari kajian ini dimulai dari menelaah dan menganalisis
kembali kebijakan yang terkait dengan peningkatan peran KUMKM secara umum dan
kebijakan tentang pengembangan daerah tertinggal. Kemudian mencermati fakta
penerapan dilapangan secara situasional berdasarkan dukungan data primer(survey
lapangan) dan masukan dari diskusi terbatas tahap awal.
1.1.2
pengumpulan
data dan informasi
data sekunder dikumpulkan dari
studi literature melalui berbagai sumber dan hasil penelitian
sebelumnya,termasuk melalui jaringan internet yang terkait dengan ekonomi
pembangunan , pembangunan wilayah , pembangunan pedesaan dan berbagai hasil
penelitian dan dari instansi terkait didaerah.
1.1.3
lokasi
kajian
kajian dilakukan didua provinsi
yaitu Kalimantan barat dan nusa tenggara timur.
1.1.4
Sampel
sampel dari penelitian ini adalah stakeshoulder dikabupaten sanggau dan
kabupaten belu. Penarikan sampel dilakukan secara purposive,sedangkan sebagai
responden adalah: usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, koperasi,
dinas/instansi, dan expert.
1.1.5
Pengolahan
dan analisis data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan banyak ditentukan atas
dasar pengamatan dari objek yang diteliti. Adapun analisa data yang digunakan
dalam kajian ini adalah:
1)
Analisis deskriptif untuk memberikan gambaran
umum tentang data yang diperoleh.
2)
Analisis AHP untuk melihat pengembangan potensi
KUMKM.
3)
Analisis location quotient untuk mengetahui
sejauh mana sector-sektor disuatu daerah atau sector-sektor apa saja yang
merupakan sector basis atau leading sector.
AAAA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar