NURULITA INDRIANI
28211221
3EB10
ketika kita ingin meminta pertolongan Allah
hal pertama yang kita lakukan adalah menjalin komunikasi dan hubungan baik
dengan Allah,serta memakai sarana yang handal agar pesan kita sampai ke
Allah.Setelah kita mengetuk pintu Taqwallah,terbukalah jalinan mesra hamba dan
Tuhannya,dan shalat sebagai sarana komunikasi dengan Allah.Ketika kita membawa
beban hidup dan perlu pertolongan maka pesan itu bisa disampaikan lewat shalat
Shalat adalah hubungan dua arah antara manusia
dengan Allah dengan cara yang telah diajarkan Allah kepada para rosulullahn, ibadah
ini memilki kedudukan penting dalam menjalin komunikasi dengan sang
khalik,sehingga ibadah ini sebenarnya ibadah yang diperintahkan Allah kepada
hambanya, untuk kepentingan si hamba tersebut,dan tentu saja bukan untuk
kepentingan Allah.
Makna shalat
“Peliharalah
semua shalatmu dan shalat wustho, berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) yang
khusuk ( AL BAQOROH:238).
Makna
lahiriah dari solat diajarkan oleh rosul mulai dari: takbir; ruku; sujud; salam dan sebgainya, seperti
diajarlkan dalam ilimu fiqih,namun pada hakekatnya sholat adalah ibadah yang
melibatkan kegiatan semua element manusia artinya tidak saja melibatkan panca
indera tapi juga hati yang bersifat rohani.Memelihara sholat berarti memelihara
ibadah itu dari kegiatan bersifat lahiriah dan hati sebagai kegiatan bersifat
rohaniah.
Jadi
apabila ibadah ini dipelihara dan dilaksanakan dengan benar maka akan tumbuh
makna yang mempunyai pengaruh positif seperti yang dimaksud dalm alquran yaitu
sebagai sarana permintaan hamba kepada Tuhannya,alat komunikasi dengan Tuhan,
dan sarana perjalan rohani menuju Allah.sehingga berperan sebagai
pengendali,pencegah kemungkaran manusia.dan menjadi jalan menuju pintu
pertolongan Allah kepada hamabNya.
SHOLAT
YANG BERKWALITAS
Firman
Allah : “Peliharalah shalat dan shalat wustha¦”firman ini
oleh Abdul qadir al Jilani rohimaullah diartikan sebagai shalat secara zahir
dan shalat wusta (hati), secara zahir shalat dilakukan secara berdiri, membaca
alfatihah rukuâÂÂ, sujud,
duduk antara dua sujud dan seterusnya, gerakan dalam shalat ini melibatkan
anggota badan ,inilah shalat jasmani atau fiskal.Disebut dalan firman itu
shalawati (segala shalat) yang mengandung arti jamak, dan tidak disebutkan Shalah itulah shalat bagian pertama dari
firman itu.
Bagian
kedua dari firman itu adalah shalat wustha,maksudnya adalah shalat hati,
Abdulqadir al jilani rohimaulah menjelaskan; wustha dapat diartikan tengah
karena hati terletak ditengah yaitu ditengah diri,maka dikatakan salat wustha
sebagai shalat hati dengan tujuan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati
.Shalat dan ibadah yang sebenarnya adalah shalat dan ibadah hati bila hati
tidak khusuk atau tidak konsentrasi maka shalat jasmaninya berantakan sehingga
shalat tersebut kurang berkwalitas atau berbobot.Oleh karena itu shalat
berkwalitas berarti solat dengan hati yang khusuk
Komunikasi
dengan Allah berarti komunikasi dengan yang maha gaib ,atau bersifat
rohani,hati memegang peran penting dalam shalat.Bila hati tidak baik maka
jasmaninya tidak akan baik artinya shalatnya menjadi kacau.Memperbaiki shalat
berarti memperbaiki kondisi hati sehingga jasmanipun jadi baik,demikian juga
rukun dan syaratnya harus sesuai syariat.
Jadi shalat dianggap sempurna bila zahirnya memenuhi
syarat syarat hukum fiqih dan batiniyahnya memenuhi syarat sayarat amalan
batin.
SHALAT
DALAM KEHIDUPAN
Marilah sejenak meniliti diri masing masing ,
perhatikan rutinitas kegiatan sehari hari .bangun tidur,makan minum bekerja
mencari nafkah atau belajar dan kegiatan lanya kemudian pulang istirahat,tidur
.Dari hari kehari bulan kebulan dan tahun ketahun bahkan seterusnya rutinitas
ini kita jalani,SHALAT kita terselip dalam rutinitas kehidupan SEHARI HARI.
Bila
rangkaian kegiatan aktivitas seperti dfiatas dilakukan setiap hari tanpa ingat
kepada Allah kira kira bisakah shalat kita khusuk? sudah pasti jawabnya adalah
tidak.Aktivitas dan kegiatan sehari hari kita harus selalu ingat kepada
Allah,berusaha sebanyak mungkin mengingat Allah,karena hal ini akan berpengaruh
kepada kadar khusuknya shalat kita.Banyak sedikitnya serta dangkal atau
dalamnya mengingat Allah ,langsung berakibat pada kwalitas dari shalat
.Kekhusukan dan kedekatan kita dengan Allah pada waktu shalat adalah refleksi
ke ingatan kita kepada Allah dalam kehidupan sehari hari.
Memahami
kwalitas shalat dan usaha meningkatkan kwalitas shalat ,berarti memahami daya
daya ruhani di alam pikiran dan daya daya rohani di alam hati dalam pelaksanaan
shalat, shingga shalat yang bersifat tafakur menjadi ke tahanut (meditasi,
semedi, khusuk).Dengan demikian kita siap siaga jika pada saat yang tak terduga
Allah swt berkenan mengutus malaikat untuk memberi bisikan ke dalam hati baik
yang berupa petunjuk dan pimpinan .pertolongan atau lainya yang cukup lembut
Dalam
keadaan normal shalat dilakukan dengan melibatkan semua aparatur tubuh,alam
pikiran ,dan hati manusia yang sedang melaksanakna solat,menjadi aktif.Gambaran
kondisi orang salat dapat digambarkan ditabel :
Salat type
satu
Adalah
shalatnya imam,seperti seorang pemimpin,imam selain memikirkan dirinya juga
harus memikirkan makmumnya,pemusatan perhatian kepada Allah disertai dengan
aktifitas pikiran,ingatan dan lain lain terhadap kepentingan makmum ,suara
mereka dibawa meghadap Allah, imam sebaiknya faham bahasa arab.
Shalat
type dua
Shalat
type 2 ini adalah shlatnya seorang yang tak faham bahasa arab,akan tetapi
sepeti kita ketahui bahwa shalat memakai bahasa arab, sehingga paham atau tidak
seorang yang melakukan sholat harus mengucpkan kata kata arab.karena tidak
mengerti kata demi kata, ia tak berfikir mengnai isi dan makna yang diucapkan
berarti pikiranf, pancainderanya aktif atau pasif tergantung kemampuan
konsentrasi.Pemusatan perhatian ditujukan kepada ingatan hafalan maka perasaan
pasif,ia tidak bicara dengan hatinya sebab tak tahu arti kata kata yang
diucapkan sehingga hatinya pasif.
SHALAT
TYPE TIGA
Shalatnya
orang orang yang menangis atau bergembira (syukur) dihadapan Allah.adalah
termasuk solat type ini.Ia mengucapkan kata kata bahasa arab dan tidak mengerti
artinya.Ketika mengucapkan “ALLAHU AKBAR” atau baca Alfatihah,asal membaca (
hafalan ).sehingga ingatan aktif, kemudian ia menumpahkan perasaan duka atau
gembira dihadapan Allah,tetapi tidak seirama atau sejalan dengan ucapan
mulutnya.hati dan pikiran tidak seirama dengan uacapan ucapanya.
SHALAT
TYPE EMPAT
INILAH
SHALAT YANG KITA DAMBAKAN YAITU SHALAT YANG KUSUK, sholat yang dapat
melambungkan ruh kita ke hadirat Allah dan seolah olah kita bertemu dihadapanya
(bukan bersatu ),shalat yang dapat berkomunikasi dengan Allah sehingga Allah
memberi jawaban atas segala pertanyaan dan beban hidup kita, pertolongan,
bisikan hati, ilham, petunjuk dan pancaran cahaya Illahi dapat kita rasakan
atau kita tangkap dalam hati,Segala yang ia tumpahkan lewat ucapan mulut atau
hanya dalam hati adalah isi hati, ucapan suara hati kandungan hati.Hatinya
aktif berbicara memanjatkan kata kata kepada Allah, pikiran dan ingatanya aktif
saat mengucapkannya,namun setelah konsentrasi berhasil pikiran dan ingatan jadi
pasif,saat hati bicara dengan bantuan pikiran dan ingatan, tercapailah
konsentrasi (tafakur),kemudian pikiran dan ingatnya jadi pasif ,sehingga
tercapai keadaan tahanut (semedi) seperti yang digambarkan oleh :KH.Syamsul
Alam (1996) ..Menurut beliaua shalat type ini adalah tingkat shalat maksimal
yang dapat dicapai oleh manusia,biasanya orangnya paham bahasa arab,tetapi
shalat type ini bisa juga dicapai orang yang tidak paham bahasa arab,pada waktu
hubungan hatinya dengan Allah sesudah selesai salam,yaitu pada waktu zikir dan
munajad.
MELATIH
SELALU INGAT KEPADA ALLAH
Sudah Sepantasnya jika ingin menjalankan shalat type
4,agar supaya selalu mendapat perlindungan pertolongan dan pemeliharaan
Allah.Marilah sama sama penulis belajar meningkatkan ingat kita kepada Allah
sehingga salat kita menjadi type 4.
Setiap memulai aktifitas bekerja, belajar, berwisata
dan aktifitas lainya ucapkan dalam diri dengan bahasa yang dimengerti ATAU
lebih baik dengan bahasa al quran ,arab yang dimengerti artinya: BISMILLAHIR
ROHMANIRROHIIM “(dengan nama Allah yang pengasih lagi maha penyayang) dan bila
mengahiri aktifitas ucapkan : ALHAMDULILLAH HIROBIL ALAMIN ( segala puji bagi
Allah seru sekalian alam )
REFERENSI :
http://alifbraja.blogdetik.com/?p=453
Tidak ada komentar:
Posting Komentar