Senin, 18 November 2013

TUGAS KOMUNIKASI DENGAN ALLAH

NURULITA INDRIANI
28211221
3EB10
ketika kita ingin meminta pertolongan Allah hal pertama yang kita lakukan adalah menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan Allah,serta memakai sarana yang handal agar pesan kita sampai ke Allah.Setelah kita mengetuk pintu Taqwallah,terbukalah jalinan mesra hamba dan Tuhannya,dan shalat sebagai sarana komunikasi dengan Allah.Ketika kita membawa beban hidup dan perlu pertolongan maka pesan itu bisa disampaikan lewat shalat
Shalat adalah hubungan dua arah antara manusia dengan Allah dengan cara yang telah diajarkan Allah kepada para rosulullahn, ibadah ini memilki kedudukan penting dalam menjalin komunikasi dengan sang khalik,sehingga ibadah ini sebenarnya ibadah yang diperintahkan Allah kepada hambanya, untuk kepentingan si hamba tersebut,dan tentu saja bukan untuk kepentingan Allah.
Makna shalat
“Peliharalah semua shalatmu dan shalat wustho, berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) yang khusuk ( AL BAQOROH:238).
Makna lahiriah dari solat diajarkan oleh rosul mulai dari: takbir; ruku; sujud; salam dan sebgainya, seperti diajarlkan dalam ilimu fiqih,namun pada hakekatnya sholat adalah ibadah yang melibatkan kegiatan semua element manusia artinya tidak saja melibatkan panca indera tapi juga hati yang bersifat rohani.Memelihara sholat berarti memelihara ibadah itu dari kegiatan bersifat lahiriah dan hati sebagai kegiatan bersifat rohaniah.
Jadi apabila ibadah ini dipelihara dan dilaksanakan dengan benar maka akan tumbuh makna yang mempunyai pengaruh positif seperti yang dimaksud dalm alquran yaitu sebagai sarana permintaan hamba kepada Tuhannya,alat komunikasi dengan Tuhan, dan sarana perjalan rohani menuju Allah.sehingga berperan sebagai pengendali,pencegah kemungkaran manusia.dan menjadi jalan menuju pintu pertolongan Allah kepada hamabNya.
SHOLAT YANG BERKWALITAS
Firman Allah : “Peliharalah shalat dan shalat wustha¦”firman ini oleh Abdul qadir al Jilani rohimaullah diartikan sebagai shalat secara zahir dan shalat wusta (hati), secara zahir shalat dilakukan secara berdiri, membaca alfatihah ruku’, sujud, duduk antara dua sujud dan seterusnya, gerakan dalam shalat ini melibatkan anggota badan ,inilah shalat jasmani atau fiskal.Disebut dalan firman itu shalawati (segala shalat) yang mengandung arti jamak, dan tidak disebutkan Shalah itulah shalat bagian pertama dari firman itu.
Bagian kedua dari firman itu adalah shalat wustha,maksudnya adalah shalat hati, Abdulqadir al jilani rohimaulah menjelaskan; wustha dapat diartikan tengah karena hati terletak ditengah yaitu ditengah diri,maka dikatakan salat wustha sebagai shalat hati dengan tujuan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati .Shalat dan ibadah yang sebenarnya adalah shalat dan ibadah hati bila hati tidak khusuk atau tidak konsentrasi maka shalat jasmaninya berantakan sehingga shalat tersebut kurang berkwalitas atau berbobot.Oleh karena itu shalat berkwalitas berarti solat dengan hati yang khusuk
Komunikasi dengan Allah berarti komunikasi dengan yang maha gaib ,atau bersifat rohani,hati memegang peran penting dalam shalat.Bila hati tidak baik maka jasmaninya tidak akan baik artinya shalatnya menjadi kacau.Memperbaiki shalat berarti memperbaiki kondisi hati sehingga jasmanipun jadi baik,demikian juga rukun dan syaratnya harus sesuai syariat.
Jadi shalat dianggap sempurna bila zahirnya memenuhi syarat syarat hukum fiqih dan batiniyahnya memenuhi syarat sayarat amalan batin.
SHALAT DALAM KEHIDUPAN
Marilah sejenak meniliti diri masing masing , perhatikan rutinitas kegiatan sehari hari .bangun tidur,makan minum bekerja mencari nafkah atau belajar dan kegiatan lanya kemudian pulang istirahat,tidur .Dari hari kehari bulan kebulan dan tahun ketahun bahkan seterusnya rutinitas ini kita jalani,SHALAT kita terselip dalam rutinitas kehidupan SEHARI HARI.
Bila rangkaian kegiatan aktivitas seperti dfiatas dilakukan setiap hari tanpa ingat kepada Allah kira kira bisakah shalat kita khusuk? sudah pasti jawabnya adalah tidak.Aktivitas dan kegiatan sehari hari kita harus selalu ingat kepada Allah,berusaha sebanyak mungkin mengingat Allah,karena hal ini akan berpengaruh kepada kadar khusuknya shalat kita.Banyak sedikitnya serta dangkal atau dalamnya mengingat Allah ,langsung berakibat pada kwalitas dari shalat .Kekhusukan dan kedekatan kita dengan Allah pada waktu shalat adalah refleksi ke ingatan kita kepada Allah dalam kehidupan sehari hari.
Memahami kwalitas shalat dan usaha meningkatkan kwalitas shalat ,berarti memahami daya daya ruhani di alam pikiran dan daya daya rohani di alam hati dalam pelaksanaan shalat, shingga shalat yang bersifat tafakur menjadi ke tahanut (meditasi, semedi, khusuk).Dengan demikian kita siap siaga jika pada saat yang tak terduga Allah swt berkenan mengutus malaikat untuk memberi bisikan ke dalam hati baik yang berupa petunjuk dan pimpinan .pertolongan atau lainya yang cukup lembut
Dalam keadaan normal shalat dilakukan dengan melibatkan semua aparatur tubuh,alam pikiran ,dan hati manusia yang sedang melaksanakna solat,menjadi aktif.Gambaran kondisi orang salat dapat digambarkan ditabel :
http://sufipopuler.files.wordpress.com/2010/02/022710_1315_komunikasid1.png?w=500Salat type satu
Adalah shalatnya imam,seperti seorang pemimpin,imam selain memikirkan dirinya juga harus memikirkan makmumnya,pemusatan perhatian kepada Allah disertai dengan aktifitas pikiran,ingatan dan lain lain terhadap kepentingan makmum ,suara mereka dibawa meghadap Allah, imam sebaiknya faham bahasa arab.
Shalat type dua
Shalat type 2 ini adalah shlatnya seorang yang tak faham bahasa arab,akan tetapi sepeti kita ketahui bahwa shalat memakai bahasa arab, sehingga paham atau tidak seorang yang melakukan sholat harus mengucpkan kata kata arab.karena tidak mengerti kata demi kata, ia tak berfikir mengnai isi dan makna yang diucapkan berarti pikiranf, pancainderanya aktif atau pasif tergantung kemampuan konsentrasi.Pemusatan perhatian ditujukan kepada ingatan hafalan maka perasaan pasif,ia tidak bicara dengan hatinya sebab tak tahu arti kata kata yang diucapkan sehingga hatinya pasif.
SHALAT TYPE TIGA
Shalatnya orang orang yang menangis atau bergembira (syukur) dihadapan Allah.adalah termasuk solat type ini.Ia mengucapkan kata kata bahasa arab dan tidak mengerti artinya.Ketika mengucapkan “ALLAHU AKBAR” atau baca Alfatihah,asal membaca ( hafalan ).sehingga ingatan aktif, kemudian ia menumpahkan perasaan duka atau gembira dihadapan Allah,tetapi tidak seirama atau sejalan dengan ucapan mulutnya.hati dan pikiran tidak seirama dengan uacapan ucapanya.
SHALAT TYPE EMPAT
INILAH SHALAT YANG KITA DAMBAKAN YAITU SHALAT YANG KUSUK, sholat yang dapat melambungkan ruh kita ke hadirat Allah dan seolah olah kita bertemu dihadapanya (bukan bersatu ),shalat yang dapat berkomunikasi dengan Allah sehingga Allah memberi jawaban atas segala pertanyaan dan beban hidup kita, pertolongan, bisikan hati, ilham, petunjuk dan pancaran cahaya Illahi dapat kita rasakan atau kita tangkap dalam hati,Segala yang ia tumpahkan lewat ucapan mulut atau hanya dalam hati adalah isi hati, ucapan suara hati kandungan hati.Hatinya aktif berbicara memanjatkan kata kata kepada Allah, pikiran dan ingatanya aktif saat mengucapkannya,namun setelah konsentrasi berhasil pikiran dan ingatan jadi pasif,saat hati bicara dengan bantuan pikiran dan ingatan, tercapailah konsentrasi (tafakur),kemudian pikiran dan ingatnya jadi pasif ,sehingga tercapai keadaan tahanut (semedi) seperti yang digambarkan oleh :KH.Syamsul Alam (1996) ..Menurut beliaua shalat type ini adalah tingkat shalat maksimal yang dapat dicapai oleh manusia,biasanya orangnya paham bahasa arab,tetapi shalat type ini bisa juga dicapai orang yang tidak paham bahasa arab,pada waktu hubungan hatinya dengan Allah sesudah selesai salam,yaitu pada waktu zikir dan munajad.
MELATIH SELALU INGAT KEPADA ALLAH
Sudah Sepantasnya jika ingin menjalankan shalat type 4,agar supaya selalu mendapat perlindungan pertolongan dan pemeliharaan Allah.Marilah sama sama penulis belajar meningkatkan ingat kita kepada Allah sehingga salat kita menjadi type 4.
Setiap memulai aktifitas bekerja, belajar, berwisata dan aktifitas lainya ucapkan dalam diri dengan bahasa yang dimengerti ATAU lebih baik dengan bahasa al quran ,arab yang dimengerti artinya: BISMILLAHIR ROHMANIRROHIIM “(dengan nama Allah yang pengasih lagi maha penyayang) dan bila mengahiri aktifitas ucapkan : ALHAMDULILLAH HIROBIL ALAMIN ( segala puji bagi Allah seru sekalian alam )
REFERENSI :
http://alifbraja.blogdetik.com/?p=453

Tidak ada komentar:

Posting Komentar