Gaya Hidup Masyarakat Indonesia yang Konsumtif
NURULITA INDRIANI
28211221
3EB10
Ketika
melihat sesuatu yang indah, lucu, dan menarik seseorang pasti ingin memiliki
benda tersebut. Jika keinginan tersebut terus-menerus dilampiaskan dengan
membeli barang-barang tersebut maka apa yang akan terjadi?Sikap yang seperti
itu tentunya akan berdampak negatif bagi kita. Seperti itulah yang disebut gaya
hidup konsumtif.
Dahlan
(Al-Ghifari, 2003, h.144) menyatakan bahwa perilaku konsumtif merupakan suatu
perilaku yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan
segala hal yang dianggap paling mahal dan memberikan kepuasaan dan kenyamanan
fisik sebesar-besarnya serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan dan
didorong oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata.
Dizaman
seperti ini dimana arus teknologi dan informasi berkembang dengan sangat cepat,
membuat pergerakkan barang produksi juga semakin cepat, sehingga seakan-akan
hasil produksi tersebut berlomba-lomba didalam pikiran kita untuk menarik
perhatian supaya kita membeli produk tersebut.
Sebesar
apapun gaji yang dimiliki, jika seseorang bersifat konsumtif, gaji tersebut
tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya. Seperti pepatah mengatakan “Lebih
Besar Pasak daripada Tiang”. Seseorang yang bergaya hidup konsumtif
cenderung memiliki pengeluaran lebih besar dibanding pendapatan yang diterima.
Tidak
hanya korupsi saja yang menjadi budaya, sikap hidup konsumtif pun sepertinya
sudah menjadi budaya di Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari semakin
bertambahnya jumlah permintaan akan suatu barang konsumsi dibanding jumlah
penawaran yang ada.
Semakin
hari sikap konsumtif masyarakat Indonesia semakin memprihatinkan dan tidak
terkendali. Apapun yang bisa dibeli , pasti akan mereka beli. Tidak peduli
apakah barang tersebut merupakan barang yang benar-benar dibutuhkan atau tidak.
Dari
hal tersebut saja kita sudah bisa menilai bahwa manusia konsumtif sudah tidak
bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Setiap
hari ada saja produk-produk baru yang muncul dipasaran. Seperti telepon
genggam, gadget, laptop, kosmetik, baju, sepatu, tas,dll. Untuk mendapatkan
barang-barang tersebut manusia konsumtif rela melakukan berbagai hal asalkan
dapat memilikinya.
Jika
kalangan menengah keatas mungkin mempunyai cukup uang untuk memiliki produk
tersebut, tapi bagaimana dengan kalangan bawah? Mereka yang tidak memiliki uang
tetapi meiliki gaya hidup konsumtif, akan menghalalkan segala cara seperti
mencuri, merampok, atau hal negatif lainnya.
Manusia
konsumtif mungkin akan merasa puas dan bahagia jika bisa memiliki barang yang
diinginkannya. Misal, jika seseorang sudah memiliki sebuah telepon genggam dan
ternyata di pasaran muncul produk baru yang menjadi trend di kalangan
masyarakat, kebanyakan dari temannya telah memiliki telepon genggam tersebut,
alhasil dia pun pasti akan membeli produk tersebut supaya tidak merasa
ketinggalan zaman dan membuat dirinya lebih percaya diri.
Membudayanya
perilaku konsumtif tidak terlepas dari peran media. Baik media cetak maupun
media elektronik. Salah satu media yang menjadi populer dalam memasarkan
barang-barang konsumtif adalah internet. Sarana jejaring sosial seperti
facebook pun rami dipenuhi dengan penawaran berbagai macam produk. Dengan
mudahnya seseorang bisa mengakses hal tersebut dimanapun dan kapanpun.
Gaya
hidup konsumtif memberikan dampak yang negatif bagi perekonomian negara, yaitu:
- Negara kita semakin terbebani karena terlalu banyak barang-barang yang di import untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
- Gairah untuk memproduki barang-barang buatan dalam negeri semakin lemah.
- Semakin banyak produk yang diimport menjadikan produk dalam negeri harus bersaing dengan produk luar negeri yang kebanyakan harganya lebih murah sehingga produk kita menjadi kalah saing
Apakah
pola hidup konsumtif bisa dihindari agar tidak membudaya di Indonesia?
Tentu
saja bisa. Namun, memang bukan perkara mudah untuk menghindari pola hidup
konsumtif. Tapi hal itu bisa dimulai dari diri kita sendiri untuk “niat”
berubah dari pribadi yang seperti itu. Niat tersebut harus dibuktikan dengan
tindakan dan tindakan yang dilakukan akan lebih baik jika ada campur tangan
dari Pemerintah dalam memerangi budaya konsumtif ini., yaitu dengan cara :
- Pemerintah harus menunjukkan kecintaanya terhadap produk dalam negeri, jika pemerintahnya memberikan contoh yang baik rakyatpun pasti akan meneladaninya
- Pemerintah harus mengurangi komoditas Import dan lebih memperbanyak ekspor
- Merangsang Masyarakat untuk menciptakan produk buatan dalam negeri
- Menaikkan pajak barang mewah untuk mengurangi gaya hidup konsumtif
- dll
Memang
tidak mudah terhindar dari pola hidup konsumtif. Namun harus disadari pola
hidup konsumtif itu sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun bagi
negara. Jadi sebagai masyarakat yang baik terapkan hidup positif dan jangan
biarkan diri kita menjadi manusia yang konsumtif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar